Prodi S1 Studi Agama-Agama (SAA) Gelar Lokakarya Penyusunan Kurikulum

 Jurnalistikstakntoraja.blogspot.com, Rantelemo - Program Studi S1 Studi Agama-Agama (SAA) Intitut Agama Kristen Negeri Toraja menyelenggarakan program Lokakarya Penyusunan Kurikulum kepada seluruh dosen di lingkungan prodi S1 SAA dan ditingkat pimpinan. Lokakarya penyusunan kurikulum yang berlangsung selama 14-16 Juni ini resmi dibuka oleh Pdt. Dr. Joni Tangpingku selaku Rektor IAKN Toraja di Wisma Rotterdam, Rantelemo.

Selain itu, lokarya ini juga mengundang dua narasumber yakni Dr. Leonard Chrysostomos Epafras, dari ICRS (Indonesian Consortium for Religious Studies), Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM), Jogjakarta, dan Dr. Steve Gaspersz dari Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Ambon.

Kordinator Program studi S1 SAA, Dr. Rannu Sanderan, menyampaikan bahwa lokakarya ini merupakan agenda yang sangat penting untuk mewujudkan Prodi SAA lebih unggul.

"Kita harus mengubah tata cara mengajar sehingga apa yang kita didik kelak, mahasiswa bisa menjadi pelayan-pelayan publik yang bisa melayani di dunia digital,”ungkapnya.

Selanjutnya, narasumber dalam kegiatan kurikulum ini yakni Leonard, menyampaikan urgensi dan tantangan Prodi Studi Agama-agama di Indonesia, utamanya menyoal politik identitas agama yang semakin menguat.

"Belakangan ini orang-orang semakin tidak menghargai perbedaan, apalagi di media sosial akhir-akhir ini. Itulah sebabnya, prodi ini perlu hadir untuk melakukan studi, memahami akar permasalahan umat yang berbeda agama,”ujarnya.

Steve menambahkan kehidupan kita di Indonesia ini tidak bisa dilepaskan dalam interaksi antar kelompok agama ataupun juga tidak bisa dilepaskan dari peran agama-agama dalam melakukan aktivitas masyarakat sehari-hari. Maka dari itu, dengan rencana pembentukan prodi SAA di IAKN Toraja, Steve melihat hal ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan IAKN Toraja, sebab dalam konteks Toraja kita bisa melihat bagaimakah peran agama-agama di dalam perubahan-perubahan sosial, budaya, dan ekonomi yang terjadi di dalam konteks Toraja maupun Indonesia.

Di akhir acara, diadakan diskusi dan evaluasi serta rencana tindak lanjut demi memantapkan kurikulum Prodi S1 Studi Agama-Agama (SAA) melalui kebutuhan dan deskripsi mata kuliah yang diajukan.